2. Rangkaian Simulasi[Kembali]
3. Flowchart[Kembali]
//MASTER
#define button 2 //Deklarasi pin 2 untuk button
void setup() //Semua kode dalam fungsi ini dieksekusi sekali
{
pinMode(button, INPUT_PULLUP); Serial.begin(9600); //Set baud rate 9600
}
void loop() //Semua kode dalam fungsi ini dieksekusi berulang
{
int nilai = digitalRead(button);
//Button ditekan if (nilai == 0)
{
Serial.print("1");
}
else
{
Serial.print("2");
}
delay(200);
//SLAVE
#define led 12 //Deklarasi pin 12 untuk LED
void setup() //Semua kode dalam fungsi ini dieksekusi sekali
{
pinMode(led, OUTPUT); //Deklarasi LED sebagai output Serial.begin(9600); //Set baud rate 9600
}
void loop() //Semua program dalam fungsi ini dieksekusi berulang
if (Serial.available() > 0)
{
int data = Serial.read();
if (data == '1') //Jika data yang dikirimkan berlogika
{
digitalWrite(led, HIGH); //LED menyala
}
else
{
digitalWrite(led, LOW); //LED mati
}
}
}
6. Analisa[Kembali]
UART atau
Universal Asynchronous Receiver-Transmitter adalah bagian perangkat keras
komputer yang menerjemahkan antara bit-bit paralel data dan bit-bit serial.
UART biasanya berupa sirkuit terintegrasi yang digunakan untuk komunikasi
serial pada komputer atau port serial perangkat periperal. UART sekarang ini
termasuk di dalam beberapa mikrokontroler (contohnya, PIC16F628).
UART merupakan protokol komunikasi
yang umum digunakan dalam pengiriman data serial antara device satu dengan yang
lainnya. Dalam
pengiriman data, clock antara pengirim dan penerima harus sama karena paket
data dikirim tiap bit mengandalkan clock tersebut. Model asynchronous memungkinkan untuk
mentransmisikan data tanpa harus mengirimkan sinyal clock ke penerima. Tapi
pengirim dan penerima harus mengatur parameter waktu di awal dan ada bit khusus
yang ditambahkan untuk setiap data yang digunakan guna mensinkronkan unit
pengiriman dan penerimaan.
Ketika
sebuah data dikirimkan dengan transmisi Asynchronous, Start Bit ditambahkan
pada setiap awal data yang akan ditransmisikan. Start Bit digunakan untuk
memberikan peringatan kepada penerima bahwa data akan segera dikirimkan, dan
memaksa bit-bit sinyal di penerima agar sinkron dengan bit-bit sinyal di
pengirim. Kedua bit ini harus akurat agar tidak memiliki penyimpangan frekuensi
dengan lebih dari 10% selama transmisi.
Setelah Start Bit, kemudian diikuti dengan bit-bit
data yang dikirim. Setiap bit dalam transmisi ditransmisikan sama dengan jumlah
bit lainnya. Penerima mendeteksi apakah bit yang diterima adalah 1 atau 0.
Misalnya, jika dibutuhkan dua detik untuk mengirim setiap bit, maka penerima
akan memeriksa sinyal untuk menentukan apakah itu adalah 1 atau 0 setelah satu
detik berlalu. Selanjutnya penerima akan menunggu dua detik dan kemudian
memeriksa nilai bit berikutnya, dan seterusnya.

Video [Download]
HTML [Download]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar